(01/07)—Saya sempat membaca cepat naskah buku biografi A Hok alias Basuki Tjahaya Purnama. Ia mengingatkan saya kepada almarhum Soe Hok-gie, adik Soe Hok-djin (Arief Budiman) yang dari aktivis menjadi golput hingga meninggalnya akibat gas beracun di Gunung Semeru. Bedanya tentu saja, A Hok langsung terjun ke politisi, sedang Hok-gie frustrasi dengan langkah para tokoh demonstran Angkatan 66 yang menjadi anggota DPR.
Bersama rekan kampus yang kritis, Soe Hok-gie mengirim kado lipstick kepada Presidium KAMI Pusat yang duduk di anggota DPR. Setelah adiknya gugur, Arief Budiman yang tadinya lebih bergerak dibelakang layer, terjun sebagai aktivis memimpin Golongan Putih yang memprotes pemilu zaman Soeharto yang dianggap tidak memberi peluang kepada calon yang berpotensi menjadi oposisi dan pesaing Soeharto untuk maju………….selengkapnya klik link-link dibawah ini :
Pengantar
Bab 1 Anak Ideologis
Bab 2 Dari Ketua Majelis ke Ketua PartaiBab 3 Prophetical Voice VS Political Voice
Bab 4 Pilih BTP Bukan Sara
Bab 5 Kewajiban Indonesia Tionghoa di Pemerintahan dan Politik
Bab 6 Belajar Sampai ke Negeri Tiongkok
Bab 7 NKRI VS USA
Bab 8 Sumpah Jabatan Atas Nama Tuhan
Bab 9 Bangsa Indonesia Semakin Miskin
Bab 10 Kesurupan Roh Arwah Kolonialisme
Bab 11 Merekrut Calon Kepala Daerah
Bab 12 Menghapus Praktik Curang
Bab 13 Karir Terbaik Untuk Kaum Idealis
Bab 14 Pidato Pilihan Selama Sebagai Bupati
( Catatan Sang Sekretaris Atas Pidato Tanpa Teks )
Bab 15 Ahok Harapan Orang Kecil
( Catatan Kekaguman Seorang Sekretaris Terhadap Perjalanan Hidup Sang Pemimpin )
Indonesia memerlukan perubahan ! Demokrasi yang tengah dinikmati Negara ini – setelah lama menghilang – belum banyak menghadirkan tokoh baru yang dapat memberikan perubahan positif di Indonesia.
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) adalah bupati Indonesia Tionghoa pertama yang membuat sejarah terpilih sebagai pemimpin di daerahnya lewat pilkada langsung pertama Indonesia tahun 2005. Ia suskes terpilih sebagai pemimpin walau berlatar belakang non muslim dan bersaing di tempat di mana komunitas muslim mencapai jumlah hingga 93% dari total penduduk.
Lewat buku ini, BTP memperlihatkan visi serta misinya dalam menjadi seorang pemimpin yang lurus serta bersih juga berdedikasi penuh terhadap kesejahteraan rakyat. Berbagai tips yang telah dipraktekkannya dalam mengatasi masalah kedaerahan di sini, bukan mustahil apabila diterapkan secara sistematis mampu pula mengatasi beragam masalah nasional yang dihadapi negara kita saat ini. Ia tidak asal bicara, setidaknya penghargaan pin tokoh reformasi yang disematkan Prof. Amien Rais, gelar penyelenggara negara antikorupsi 2006 dari tiga pilar award (KPK, Kadin, Menpan dan Menkomfindo) adalah bukti mutlak keteguhan serta kebersihan putra asli Bangka-Belitung ini.
Segala pengalaman serta cara berpolitiknya yang tertuang dalam buku ini diharapkan mampu memancing minat para politikus muda ataupun kaum idealis untuk tertarik masuk ke dalam dunia politik secara serius namun tetap mampu bertahan teguh dengan prinsip ‘bersih-transparan-profesional’ (BTP) hingga mampu memperbaiki kondisi negara ini secara total. Buku ini diberi judul ‘Merubah Indonesia’ sesuai dengan judul yang dipergunakan oleh majalah Tempo edisi khusus akhir tahun 2006 saat menempatkan BTP sebagai salah satu tokoh yang mampu memberikan kontribusi positif bagi perubahan di Indonesia.
Pengantar
Bab 1 Anak Ideologis
Bab 2 Dari Ketua Majelis ke Ketua PartaiBab 3 Prophetical Voice VS Political Voice
Bab 4 Pilih BTP Bukan Sara
Bab 5 Kewajiban Indonesia Tionghoa di Pemerintahan dan Politik
Bab 6 Belajar Sampai ke Negeri Tiongkok
Bab 7 NKRI VS USA
Bab 8 Sumpah Jabatan Atas Nama Tuhan
Bab 9 Bangsa Indonesia Semakin Miskin
Bab 10 Kesurupan Roh Arwah Kolonialisme
Bab 11 Merekrut Calon Kepala Daerah
Bab 12 Menghapus Praktik Curang
Bab 13 Karir Terbaik Untuk Kaum Idealis
Bab 14 Pidato Pilihan Selama Sebagai Bupati
( Catatan Sang Sekretaris Atas Pidato Tanpa Teks )
Bab 15 Ahok Harapan Orang Kecil
( Catatan Kekaguman Seorang Sekretaris Terhadap Perjalanan Hidup Sang Pemimpin )
Indonesia memerlukan perubahan ! Demokrasi yang tengah dinikmati Negara ini – setelah lama menghilang – belum banyak menghadirkan tokoh baru yang dapat memberikan perubahan positif di Indonesia.
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) adalah bupati Indonesia Tionghoa pertama yang membuat sejarah terpilih sebagai pemimpin di daerahnya lewat pilkada langsung pertama Indonesia tahun 2005. Ia suskes terpilih sebagai pemimpin walau berlatar belakang non muslim dan bersaing di tempat di mana komunitas muslim mencapai jumlah hingga 93% dari total penduduk.
Lewat buku ini, BTP memperlihatkan visi serta misinya dalam menjadi seorang pemimpin yang lurus serta bersih juga berdedikasi penuh terhadap kesejahteraan rakyat. Berbagai tips yang telah dipraktekkannya dalam mengatasi masalah kedaerahan di sini, bukan mustahil apabila diterapkan secara sistematis mampu pula mengatasi beragam masalah nasional yang dihadapi negara kita saat ini. Ia tidak asal bicara, setidaknya penghargaan pin tokoh reformasi yang disematkan Prof. Amien Rais, gelar penyelenggara negara antikorupsi 2006 dari tiga pilar award (KPK, Kadin, Menpan dan Menkomfindo) adalah bukti mutlak keteguhan serta kebersihan putra asli Bangka-Belitung ini.
Segala pengalaman serta cara berpolitiknya yang tertuang dalam buku ini diharapkan mampu memancing minat para politikus muda ataupun kaum idealis untuk tertarik masuk ke dalam dunia politik secara serius namun tetap mampu bertahan teguh dengan prinsip ‘bersih-transparan-profesional’ (BTP) hingga mampu memperbaiki kondisi negara ini secara total. Buku ini diberi judul ‘Merubah Indonesia’ sesuai dengan judul yang dipergunakan oleh majalah Tempo edisi khusus akhir tahun 2006 saat menempatkan BTP sebagai salah satu tokoh yang mampu memberikan kontribusi positif bagi perubahan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar