Kamis, 28 Juli 2011

BTP: Harapanku Setelah Memasuki Usia 45 Tahun

Ahok.OrgSejak menit pertama hari ini (jam 00 tengah malam) Rabu (29/6) anak-anak aku dan istri membangunkan tidurku dan anak-anak (Nicho,Thania serta Daud) berpakaian “perang” lengkap dengan senjata laras panjang “NERF” menodongkan senjatanya ke arah saya dan istri keluar dengan membawa kue martabak lengkap dengan lilin sambil bernyanyi happy birthday.

Saya bersyukur pada Tuhan diberi kepercayaan bukan hanya berumur 45 thn (paroh baya),tetapi juga dikarunia keluarga yang takut akan Tuhan dan teman-teman yang sangat memperhatikan aku,baik rekan-rekan yang berjuang bersama untuk melihat Indonesia memiliki pejabat-pejabat publik yang Bersih Transparan Profesional, juga teman-teman yang dari pagi hari sudah menyempatkan waktu mengirimkan ucapan selamat ulang tahun kepada saya disertai doa melalui sms,bbm, FB, twittter, email dan telepon.
 
Pagi hari yang aku lakukan adalah menelepon mama yang melahirkan saya 45 thn yang lalu, kami ngobrol dan bercerita betapa Tuhan mengasihi kami sekeluarga dan mempercayai kepada kami tugas jabatan menjadi pejabat negara yang bekerja memperjuangkan hak-hak rakyat, yang bertugas mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat bukan bantuan sosial karena belas kasihan pejabat. Mama juga berkata tidak mudah kalau kita sekeluarga dipercaya menjalankan tugas ini, seluruh keluarga terdiri  anak, istri , mama dan saudara harus belajar bersikap ,bertingkah laku dan berpikir sesuai tugas sebagai pejabat yang memperhatikan hak-hak rakyat banyak, terutama yatim piatu dan fakir miskin yang jelas-jelas telah diamanatkan di UUD 1945 menjadi tanggung jawab pemerintah untuk  memeliharanya.
Hari juga kita peringati sebagai hari keluarga nasional. Selamat bagi seluruh bangsa indonesia untuk merayakan hari keluarga nasional,semoga semakin banyak keluarga-keluarga yang sejahtera sehingga bisa bisa menikmati buah dari kemerdekaan di negeri ini.

Buat saudara-saudara muslim yang hari ini merayakan Isra Miraj perjalanan Nabi muhammad SAW jatuh pada hari ini juga saya ucapkan selamat memperingatinya, (ketika masih menjabat bupati di belitung timur  ada beberapa mesjid yang mengundang saya hadir di tengah-tengah jamaah guna memperingati dan mendengarkan khotbah (tausiah), walau ada beberapa mesjid yang menolak saya masuk karena dianggap “kafir”. Saya bersyukur banyak rekan-rekan dan guru-guru  agama Islam  yang berkata bawah saya-lah contoh pemimpin Islam yang disyaratkan oleh nabi Muhammad (jujur, cerdas,amanah dan adil).

Walaupun belum mendapat hidayah sebagai seorang muslim, karena itu beliau-beliau suka mengundang saya dan berdoa agar saya mendapatkan hidayahNya. Alangkah indahnya negeri kita  Indonesia  jika kita berbeda keyakinan dan solusinya dengan diwujudkan dalam bentuk doa kepada Allah agar memberikan kepada orang lain yang beda keyakinan dengan kita sebuah hidayah,bukan dengan menghasut rakyat membenci bahkan menghalanginya beribadah.

Saya percaya di Belitung Timur yang 93% muslim telah membuktikan mayoritas (63% memilih saya sewaktu mencalonkan diri menjadi gubernur Babel tahun 2007),bahwa beliau-beliau berdoa untuk saya dan percaya negeri yang mayoritas muslim akan lebih maju jika dipimpin orang yang memenuhi syarat kepemimpinan yang disebutkan oleh Nabi Muhammad, sekalipun dia “kafir”, dari pd dipimpin oleh orang yang “non kafir” tetapi kelakuannya kafir karena tidak memenuhi syarat nabi, negeri ini terpuruk karena lebih banyak pejabat yg tidak jujur/korup, tidak amanah (banyak yang curang untuk menangkan jabatan dalam pemilu), tidak cerdas (mengira dia cerdas), dan tidak adil (semua hanya untuk sejahterakan keluarganya saja).

Hari ini anak-anakku Nicho dan Thania akan pulang kampung ke negeri laskar pelangi, sibungsu Daud akan menyusul hari jumat, saya tidak bisa menemani di masa liburan,kami di DPR belum reses,dan ada beberapa pertemuan saya sebagai narasumbernya juga ada acara di TVRI. Dan tadi susah mendapatkan kabar dari forum Buruh meminta saya besok pagi jam 10 menjadi saksi di MK, bahwa SJSN (sistem jaminan sosial nasional) penting diwujudkan di negeri ini, bukan dengan jamkesmas yang berbasis uang APBD di Dinas Kesehatan, sudah terlalu banyak rakyat harus jatuh miskin karena Jamkesmas tidak mau bayar penuh (bahkan ada kabar harus lewat calo kalau mau dapat fasilitas jamkesmasnya seperti di jakarta) ,dan harus beli obat sendiri di apotik ,belum lagi alasan jatah Jamkesmas habis sementara ada contoh kasus: Malinda dee penipu yang mantan pegawai citibank, operasi payudara silikonnya bisa ditanggung penuh jamkesmas, sementara diwaktu yang sama warga kemanggisan jakarta (gadis umur 17 thn) yang harus amputasi kaki karena kanker tulang harus membayar Rp 7 juta baru bisa diamputasi, setelah kami datang ke RS, akhirnya setuju bayar Rp 4 jt, padahal ibunya hanya seorang buruh cuci baju dengan penghasilan Rp.500 ribu/bln, dan ayahnya pemulung, Bagaimanapun mereka susah  mencari pinjaman hanya Rp.2,5jt. Belum lagi bayar hutangnya nanti. Bagaimana kalau tidak bertemu kami yang bisa bantu bayarkan? Apakah setiap kali rakyat yang kurang beruntung ini ahrus mendpatkan belas kasihan dan bantuan  pejabat yang dia kenal atau kebetulan ketemu? Sungguh tidak benar pejabat  negeri ini kalau rakyat mendapatkan haknya karena bantuan sosial orang lain bukan karena keadilan sosial sesuai sila ke-5 pancasila.

Sekali lagi saya mau berterima kasih buat teman-teman yang mendukung saya dengan doa dan bekerja bersama mewujudkan keadilan sosial dimulai dengan sistem jaminan sosial nasional (meliputi,kesehatan, pensiun, hari tua, kecelakaan kerja,dan kematian) dan diperluas dengan jaminan pendidikan dan perumahan juga modal kerja bagi usaha mikro kecil menengah di seluruh indonesia.

Semoga di usia saya yang sudah paroh baya (45 thn) saya bisa terus konsisten berjuang bersama,dan akan banyak rekan-rekan se-Indonesia yg lebih muda bisa lebih BTP untuk lawan bersama ketidakadilan agar negeri ini tidak dikuasai oleh para pejabat yang kerasukan roh kolonialisme penjajah atas bangsa sendiri, percayalah sudah sejauh ini kita berjuang melawan. Dan percayalah di Indonesia, di seluruh institusi pemerintah dan aparat hukum juga pengadilan (legislatif,eksekutif,yudikatif) se-Indonesia, masih ada ratusan ribu bahkan mungkin jutaan  yang ingin melawan agar keadilan sosial benar-benar terwujud bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan status sosial ,suku,agama ,ras dan antar golongan.
Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati rakyat Indonesia. Amin.

Jakarta, Rabu, Jun 29, 2011

BTP (Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar